Medanhariini.com – Pada umumnya Toxic Relationship kerap dikenal sebagai hubungan tak sehat yang menjadi perhatian utama untuk segera diatasi. Akan tetapi, Masih banyak orang yang masih belum sadar dan paham bahwa mereka sendiri dalam hubungan yang toxic.
Siapa saja tanpa terkecuali pasti menginginkan hubungan yang baik dan sehat dalam segala hal seperti keluarga, percintaan, bahkan dalam pertemanan sekalipun. Berikut yang perlu diketahui mengenai Ciri-ciri, Sebab dan Langkah dalam mengatasi Toxic Relationship.
Mengenal Apa itu Toxic Relationship (Hubungan Toxic)
Dikutip dari laman Siloam Hospitals, Hubungan yang Toxic merupakan hubungan tidak sehat yang menjadikan individu yang ada didalamnya merasa direndahkan, tak bahagia, merasa tak adil hingga menjadi sasaran emosional yang berujung pada kekerasan fisik, psikis hingga verbal.
Toxic Relationship selalu menjadikan seseorang menjadi merasa stres, bersalah, pesimis hingga tak pantas untuk dicintai. Ini menjadi kan individu beranggapan tak satupun orang yang akan menjalin hubungan dengan individu tersebut.
Ciri-Ciri Toxic Relationship
Mungkin tak semua orang yang terperangkap dalam hubungan yang tak sehat tersebut benar-benar sadar bahwa mereka dalam hubungan tersebut. Malah sejumlah orang beranggapan bahwa tindak dan aksi yang didapatkan dalam hubungan tersebut mungkin normal-normal saja. Berikut Kita akan pahami, Diantaranya :
1. Kurang Terjalinnya Komunikasi yang Baik
Biasanya, Dalam hubungan yang toxic biasanya terdapat pasangan yang didalamnya tak mampu dalam berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang berlangsung cenderung berujung pertengkaran. Hingga keduanya menjadi gak nafsu untuk berbicara satu sama lain. Maka dari itu hilanglah solusi dan akhirnya mengindari satu sama lain.
2. Sering Berbohong/Dibohongi
Akar dalam awetnya sebuah hubungan yaitu transparansi (Kejujuran). Apabila salah satu pihak dalam hubungan yang didalamnya terjadi kebohongan dan kerap menyapu banyak hal, maka ini menjadi bahwa hubungan tersebut sedang tidak baik-baik saja.
3. Sulit Menjadi Diri Sendiri
Ini menjadi salah satu hal yang terjadi dalam hubungan yang toxic. Sebab adanya kontrol dari pihak lain. Keadaan ini menjadikan seseorang kerap menjadi layaknya orang lain diakibatkan kontrol ataupun tuntutan dari orang lain.
4. Sulit Mendapat Trust
Normalnya, Tercipta rasa saling percaya antar pasangan, Akan tetapi dalam Toxic Relationship, terdapat rasa cemburu yang berlebihan (Trust Issue) pada salah satun pihak yang menciptakan perilaku ekstrem, Seperti memeriksa isi chat pada Gadget, Menyita gadget pasangan, hingga melarang untuk berhubungan dengan orang lain, seperti berteman, hubungan profesional/pekerjaan, terkhusus pada lawan jenis.
5. Kurangnya Support Satu Sama Lain
Dalam hubungan yang Toxic, Baik pertemanan maupun percintaan, Pencapaian merupakan salah satu hal yang dianggap sebagai suatu kompetisi. Ini menjadikan antaranya tak lagi saling memberikan dukungan maupun apresiasi satu sama lain dan malah bersaing secara tak sehat.
6. Terjadinya Kekerasan
Hal ini kerap terjadi dalam hubungan yang tak sehat. Baik dalam bentuk tersirat maupun aksi fisik yang tak dapat dianggap remeh. Apabila hal ini terjadi dalam sebuah hubungan, Sudah dipastikan bahwa hubungan ini sedang tak baik-baik saja.
Penyebab Terjadinya Toxic Relationship
Dikutip dari Kompas.com, Menurut Vania Susanto selaku Psikolog, ada hal mengapa seseorang menjadi pelaku toxic relationship, Diantaranya :
1. Perasaan Rendah Diri
Dampak sosial menjadi salah satu penyebab seseorang menjadi pelaku Toxic Relationship. Seperti contoh, Apabila seseorang kerap dipandang rendah, tak dihargai dalam lingkungan sosial, baik dalam lingkungan pertemanan, keluarga hingga karir, Maka muncul lah rasa rendah diri.
Individu tersebut lantas akan bersikap lebih dominan terhadap pasangan untuk merasa bahwa ia punya kuasa sehingga menutupi rasa rendah dirinya tersebut.
“Adanya perasaan rendah diri jadi merasa butuh power dalam hubungan tersebut,” Sebut Vania.
Bukan hanya berkuasa, Individu tersebut bahkan bisa bertindak keras karena punya kuasa atas orang lain.
2. Mencontoh Figur yang Tidak Tepat
Pelaku Toxic Relationship biasanya bertindak sebab mencontoh orang yang ada disekitarnya.
Yang paling umum terjadi yaitu dari orangtua. Mulai dari Konflik yang terjadi di rumah tangga orang tuanya, atau interaksi orang tua kepada individu tersebut.
Tentu saja, Akibat hal tersebut tercipta relasi yang identik yang terjadi ke hubungan individu tersebut akibat meniru orang tuanya.
Jika seorang anak yang didalam rumahnya terjadi hubungan toxic pada orang tuanya, maka bisa saja sang anak menjadi pelaku dalam hubungan yang tak sehat tersebut pada pasangannya di suatu hari.
Maka dari itu, Sosok orang tua merupakan figur yang penting dalam memitigasi konflik yang terjadi pada anak-anaknya dan juga memanajemen konflik yang ada di lingkungan sekitanya.
3. Trauma Masa Lalu
Individu yang menjadi pelaku hubungan Toxic Relationship biasanya memiliki salah satu hal di masa lalunya yang kurang mengenakkan. Ia mungkin menjadi korban di masa lalunya.
Dengan menjadi toxic, ini menjadikan perilaku nya tersebut sebagai pembenaran atas apa yang terjadi di masa lalunya tersebut Seperti mengaku sebagai korban, ataupun sebagai bentuk Self Healing atas trauma nya di masa lalu.
Cara Mengatasi Toxic Relationship
Keluar dari zona hubungan yang toxic bukanlah suatu hal yang mudah. Hal yang dapat dilakukan dalam keluar dari zona tersebut yaitu mengubah cara pandang kita terhadap diri sendiri.
Selain itu, Ada beberapa hal yang dilakukan agar keluar dari zona Toxic Relationship, diantaranya :
- Berhubungan dengan orang yang memberikan dampak positif sehingga menjadi support system dikala menghadapi permasalahan dalam kehidupan maupun hubungan.
- Meluangkan Waktu untuk diri sendiri seperti meditasi, berdoa, ataupun merawat diri.
- Membatasi diri atas individu yang memiliki atau terindikasi Toxic.
- Membuka diri untuk konsultasi atau bercerita kepada orang yang tepat seperti sahabat terdekat, psikolog dan lainnya.
- Merencanakan apa hal yang akan dilakukan usai keluar dari hubungan toxic.
- Berkomunikasi secara sehat dan memahami serta menghindari segala bentu kekerasan. Jika didalamnya tak ada solusi, Berpisah menjadi saran agar tak berlarut dalam hubungan yang toxic.
- Menghargai dan Meyakinkan diri bahwa siapa saja berhak bahagia dan bebas atas dirinya.
- Jangan malu untuk meminta maaf atau memaafkan.
Tentu saja untuk keluar dari hubungan yang toxic merupakan cara yang mudah. Belum lagi apabila hubungan yang terjadi sudah lama. Tetapi yakin dan percayalah bahwa setiap individu pasti dipertemukan dengan pasangan yang pastinya membuatnya merasa bahagia dan juga aman.