Berita Medan Terkini – Karyawan Twitter baru-baru ini dikabarkan melakukan aksi Resign berjamaah melihat usai Elon Musk menjadi petinggi baru di Kantor Berlogo Burung Biru tersebut.
Seperti yang beredar, Elon Musk mengirimkan email berupa opsi karyawan wajib bekerja atau akan langsung dipecat dengan 3 bulan gaji sebagai pesangon. Opsi ini secara tidak langsung memberikan karyawan pilihan untuk memilih bekerja lembur atau keluar saja.
“Apapun keputusan yang kalian buat, Terima kasih atas upaya kalian dalam membuat Twitter sukses,” tulisnya dalam email tersebut.
Bahkan, Banyak karyawan Twitter yang tak berkenan dengan ultimatum dari pemilik perusahaan Tesla tersebut. Dikutip melalui detikInet, Dalam chat pribadi para pegawai Twitter di Signal bocor sekitar 40% dari mereka memilih untuk resign berjamaah.
Hal ini didukung kuat dengan terjadinya gelombang massal atas pegawai Twitter yang resign. Gelombang karyawan yang resign mendorong Twitter menutup kantor di seluruh dunia, sebagai antisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
“Hi, Kami akan menutup sementara seluruh bangunan kantor dan seluruh akses akan ditangguhkan. Kantor akan kembali buka pada Senin 21 November,” cuit pengumuman dari Akun resmi Twitter saat terjadi gelombang resign.
Karyawan Twitter pun kini semakin berkurang mengingat sebelumnya sekitar 3.700 di PHK. Masih belum diketahui bagaimana dampaknya tershadap operasional Twitter, dimana masih banyak pegawai yang di PHK dalam kurun waktu singkat.