Berita Medan Hari Ini – Sebelumnya, Tanah air sempat dihebohkan dengan kasus pembunuhan Brigadir J yang mana otak dari pembunuhan tersebut Ferdy Sambo pada Agustus 2022 lalu yang menjadikan Kamaruddin Simanjuntak kian pamor.
Kamaruddin Simanjuntak menjadi pengacara Brigadir J yang bertanggung jawab menjadi penasihat hukum sekaligus mengusut tuntas kasus tersebut.
Hal tersebut menjadikan Kamaruddin Simanjuntak kian disorot publik. Sosoknya sebelumnya telah dikenal sebagai pengacara kondang berdarah Batak yang lantang menyuarakan kebeneran.
Ia dikenal telah menangani sejumlah kasus besar di Indonesia. Akana tetapi dibalik semua itu, Pengacara tersebut ternyata pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya sewaktu kecil.
Kamaruddin Simanjuntak dilahirkan dan besar di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.
Ia adalah anak ke 4 dari 8 bersaudara. Ia sempat menceritakan masa kecilnya, melalui tayangan di channel Youtube Irma Hutabarat pada Jumat (23 September 2022).
Kamaruddin Simanjutak meceritakan masa kecilnya di Siborongborong yang pada saat itu belum ada listrik hingga ia di bangku SMA.
Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa ia lahir dari keluarga yang sulit dalam hal ekonomi.
Hal tersebu dikarenakan kondisi ayahnya yang sempat membelot dan pergi dari rumah hingga merantau ke Aceh.
Di momen ayahnya pulang, bukan disambut, Hal tersebut dikarenakan terdapat perselisihan lantaran warisan yang ditinggalkan oleh kakeknya.
Sang Kakek, digadang-gadang merupakan menjadi tahanan di Siantar, Akan tetapi kecerdasan dan kekuatannya, ia menjadi orang yang cukup hebat sesudah bebas.
“Jadi ketika pulang dia kakek saya udah meninggal dan kekayaannya udah habis diambil oleh tetangga, sehingga bapak saya pulang dari perantauan tidak dkehendaki oleh kerabat-kerabatnya perihal menyangkut pembagian warisan,” Ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Perpecahan dalam keluarganya tersebut menjadikan sang ayah hidup melarat dan memprihatinkanm Akan tetapi lahirnya ia mengubah nasib keluarga.
“Tapi saat saya lahir menurut bapak saya dan mamak saya kehidupannya berubah 180 derajat, semuanya serba ada,” tutur Kamaruddin Simanjuntak.
Akan tetapi saat kelahirannya sempat tertunda dikarenakan orang tuanya masih dalam kondisi susah, Lantas sang ayah tak mampu memenuhi syarat lahirnya.
“Jadi dia(ibunya) tersebut ngidam makan (jantung) empat kaki tapi malah dikasih jantung 2 kaki, Makanya gak lahir-lahir katanya sampe 2 minggu, tapi ketika sudah dipotong (hewan berkaki) empat siangnya, saya lahir tengah malam jam 1, jadi mandiri lahir dirumah, belum ada listrik,” Ungkapnya.
Saking sulit kondisi keluarganya saat itu, Kamaruddin harus lahir tanpa dibantu tenaga medis dirumah yang berada ditengah-tengah kebun.
Ia lahir di tahun 1974, Listrik saat itu belum ada juga di wilayahnya. Malah, sewaktu ia masih di bangku 1 SMA, Listrik tak kunjung ada juga di wilayahnya.
Dalam kesempatan tersebut Kamaruddin Simanjuntak membeberkan alasan dibalik namanya yang bernuansa Islami.
“Jadi saya duga ayah saya itu saat di Aceh ia sudah menganut Islam, Maka dari itu kami namanya nama Islam, Jadi abang saya Dahlan, adek saya Nurhawati, Saya Kamaruddin, gitu, itu nama-nama Arab kan gitu,” Ungkap Kamaruddin Simanjuntak.