Berita  

Demonstrasi di Lebanon Menegang, Tembakan Tewaskan 5 Orang

Huru Hara para demonstran di Beirut, Lebanon
Huru Hara para demonstran di Beirut, Lebanon (Tempo)

Medan Hari Ini – 5 orang tewas dan puluhan lainanya dinyatakan mengalami luka atas terjadinya aksi penembakan di Beirut, Lebanon pada aksi demo terhadap penilaian hakim yang menyelidiki ledakan pelabuhan Beirut, Lebanon.

Ratusan pendukung Hizbullah beserta sekutunya berpakaian hitam berkumpul di Istana kehakiman Beirut pada Kamis (14 Oktober) menyuarakan untuk mencopot Hakim Tarrek Bitar dari penyelidikan atas kasus ledakan yang terjadi di Beirut yang terindikasi bias.

Dikutip dari halaman Al Jazeera, Tak lama terdengar suara tembakan yang berdekatan dengan Istana kehakiman Beirut pada Kamis (14 Oktober 2021).

Tim Palang Merah Lebanon sebut setidaknya 5 orang dinyatakan tewas dan 25 orang lainnya mengalami luka tembakan. Tentara Lebanon lantas turun tangan dan mengakap salah satu penembak. Identitas maupun keterkaitan personal para penembak tidak dipublikasikan.

Najib Mikati selaku Perdana Menteri menyatakan untuk tetap tenang dan jangan sampai ada seuatu yang dapat menyeret Lebanon ke langkah kekerasan.

Tentara juga memaksa warga sipil untuk segera meninggalkan daerah di sekitar insiden tersebut dan mengingatkan mereka dengan keras bahwa siapa saja yang melepaskan tembakan.

“Hizbullah dan sekutunya Amal menginginkan para pendukung untuk selalu tenang dan tak ikut dalam perselisihan”, Kutip dalam sebuah pernyataan.

Demonstran lantas berkumpul di ibukota Beirut 2 hari usai Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah memberikan kritikan pedas terhadap Bitar.

Nasrallah menuduh sang hakim sangat politis terhadap pejabat yang terlibat dalam penyelidikannya tersebut.

Bitar disebut sudah mencoba mengejar mantan menteri Ali Hasan Khalil, Youssef Finianos, Nouhad Machnouk, Hasan Diab , dan Ghazi Zeiter dalam waktu berbulan-bulan.

Zeiter dan Khalil bergabung dalam gerakan Amal yang merupakan partai Syiah yang diketuai Nabih Berri dan mendukung keras Hizbullah.