Indeks

Babak Baru Perang Dunia Ketiga, Bagaimana Persiapan dan Potensi Indonesia?

Simak Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia

Thubmnail Kekuatan Militer Indonesia dalam menghadapi perang dunia
Thubmnail Kekuatan Militer Indonesia dalam menghadapi perang dunia

Medanhariini.com – Terbaru, Situs Rating militer global, Global Fire Power merilis indeks kekuatan militer dari tiap negara yang ada di dunia pada Oktober 2024. Dalam Update tersebut, Indonesia kini meraih posisi ke 13, Melangkahi sejumlah negara seperti Iran (14), Australia (16), Jerman (19) hingga Spanyol (20). Sedangkan pada Top 3 masih dipimpin oleh Amerika (1), Russia (2) dan Tiongkok (3).

Posisi Indonesia dalam GFP – GFP

Perlu diketahui, dalam Indeks yang diberikan, GFP memberikan penilaian berdasarkan pada aspek kuantitas alutsista, potensi Indonesia dalam kesiapan tempur angkatan perang, Bukan berdasarkan kualitas alutsista tiap negara.

Top 10 Negara Menurut GFP – GFP

Namun, Kami akan merangkum secara singkat mengenai bagaimana persiapan Indonesia dari segi posisi geopolotok yang berkaitan dengan Perang Dunia yang akan datang. Konflik-konflik masa lalu yang populer, perang saudara, perpecahan internal yang mempengaruhi peristiwa yang telah atau akan datang. Timeline dengan negara yang mempertimbangkan modern atau tidaknya suatu negara serta potensi konflik di masa mendatang yang dikutip dari GFP.

Warfooting (Kesiapan Menghadapi Perang Dunia atau Bertahan)

Warfooting merupakan kondisi suatu negara atas siap atau tidaknya negara tersebut dalam Perang Dunia berikutnya. Dalam laman resmi World War Next (milik GFP), Indonesia saat ini dalam posisi notice (pemberitahuan) dimana terdapat sejumlah spektrum yang mencakup spektrum damain (hijau), pemberitahuan, persiapan, pencegahan, kesiapan (kuning-oranye) hingga akhirnya menyatakan perang (merah).

Posisi Indonesia berdasarkan spektrum Warfooting – worldwarnext.com

Bordering Volatility (Volatilitas Perbatasan)

Aspek ini mencakup status terkini dari suatu negara terhadap negara tetangga. Pada aspek ini, Indonesia diapit oleh sejumlah negara dan samudera. Diantaranya Australia, Filipina, Singapura, dan Kamboja. Skala warna yang ditunjukkan merupakan indikasi dari kondisi konflik yang sedang,telah atau berlangsung di negara tersebut

Skala Bordering Volatility yang menunjukkan posisi Indonesia terhadap negara tetangga, CMB (Kamboja), PHL (Filipina), OCN (Samudera), AUS (Australia) – worldwarnext.com

Votality Index (BETA)

Ini merupakan pengukuran fase suatu negara terhadap kerusuhan/konflik historis, peristiwa terkini, komitmen lokal, regional dan global dalam skala 1-10. Pada indeks ini, Indonesia berada dalam nilai 7.9/10, Melihat historis yang terjadi pada Ibu pertiwi dalam 1 abad belakang seperti Perang melawan teror /ekstrimis(1800-1945), Penjajahan oleh Jepang (1942-1945), Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966), Revolusi Nasional (1945-1949), Konflik Timor Timur (1975-1999), Pemberontakan Aceh (1976-2005) dan masih banyak lagi.

Skala yang menunjukkan posisi Indonesia terhadap Volatility Index – worldwarnext.com

Kemitraan

Indonesia dikenal sebagai negara yang netral. Ini dibuktikan pada awal kemerdekaan Indonesia, Dunia tengah berseteru dengan situasi rawan konflik seperti perang dingin yang memecah kubu menjadi Blok Barat (Amerika Serikat dan sekutu-sekutnya) dan Blok Timur (Uni Soviet). Pada fase ini Indonesia bersikap netral dengan tidak memihak Blok manapun sebab Indonesia sendiri menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif. Sikap ini juga dikenal sebagai Gerakan Non Blok (GNB).

Potret Soekarno di KTT I di Begrad sekaligus Pembentukan GNB – Abhiseva.id

GNB sendiri merupakan sebuah organisasi internasional dari 120 negara di dunia yang mana mereka tidak beraliansi dengan kekuatan dari blok besar manapun. Gerakan ini dibentuk sebagai upaya untuk memerangi polarisasi dunia atas Perang Dingin yang terjadi dari 2 kubu tersebut.

Dilansir dari WWN, Indonesia bermitra dalam sejumlah negara dan juga organisasi dunia, Seperti Anggota ASEAN (1967), Kemitraan dengan Tiongkok, Aliansi BRICS, Pelanggan Militer dari Uni Eropa, Tiongkok, Jepang, Perancis dan Rusia.

Selain itu, Indonesia tergabung dalam anggota BRI (Belt and Road Initiative) yang dibentuk oleh Tiongkok dengan mengubungkan ekonomi nasional dalam upaya global tunggal melalui jalur kereta api, jalan raya, energi hingga prasarana digital.

Pembuat Alutsista Mandiri

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki sistem pertahanan atau Alutsista yang Sangar. Terbukti Indonesia memiliki Perusahaan PT Pindad, BRIN dan juga PT Dirgantara Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan asli Indonesia yang melahirkan Alutsista, riset dan juga Teknologi Militer yang mutakhir.

Potret Anoa Buatan PT Pindad – Pindad

Beberapa produk yang lahir dari Perusahaan tersebut yang cukup di akui dunia dan banyak dipesan oleh sejumlah negara adalah Sniper SPR 4 (PT Pindad), Pesawat CN-295 (PT Dirgantara Indonesia), Panser Anoa (PT Pindad) dan masih banyak lagi.

 

 

 

Exit mobile version