Berita Medan – Baru-baru ini Presiden Jokowi baru saja meresmikan Terminal Amplas Terpadu yang berada di Jalan Timbangan Deli Kota Medan pada Kamis (9 Februari 2023).
Terdapat sejumlah perbedaan ditempat Terminal Amplas Terpadu dengan terminal sebelumnya yang terletak berdampingan.
Berikut perbedaan terminal Amplas Terpadu dengan Terminal Lama, Diantaranya :
- Terminal Amplas melayani 32 trayek AKAP dengan jumlah 602 armada. 25 Trayek AKDP dengan 395 armada, 3 trayek Angkot dengan 232 armada, serta 2 trayek Trans Metro Deli dengan 35 armada.
- Dari segi luas, Terminal Amplas Terpadu jauh lebih luas dan lebar. Hal ini diperkuat dengan data Kementerian Perhubungan luas lahan sekitar 20,16 m2
- Fasilitas yang dimiliki didukung mess karyawan, lahan parkir, mess karyawan, dan toko yang bisa dijadikan mitra.
- Dibangun langsung oleh Kementerian Perhubungan dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai anggaran SBSN Rp 42,8 Miliar dan diselesaikan dengan skema tahun jamak (Multiyears) dari tahun 2021 – 2022.
- Terminal Amplas Terpadu dapat memberikan layanan bus AKAP/AKDP yang masuk rata-rata 12.344 bus per tahun dengan jumlah penumpang rata-rata sekitar 85.271 penumpang per tahun nya.
- Bangunan Terminal Amplas mengusung Konsep melayu modern berwarna hijau serta mempunya pos penjagaan sehingga masuk lebih diperketat dan dapat menimalisir kejahatan.
Selain itu, di Terminal Amplas yang lama sendiri sudah dapat dibilang tak cukup layak untuk digunakan. Bahkan terbilang rawan bagi pendatang baru yang pertama kali kesana. Ini disebabkan berbagai faktor, seperti :
- Tempat yang tidak tertata dan tersusun rapih, dan terkesan kumuh
- Pintu masuk terminal lama tidak ada gerbang dan juga penjaganya, Sehingga siapa saja dapat masuk.
- Menjadi tempat mangkring angkutan kota
- Toilet terkesan kotor yang tak ada tempat istirahat yang layak.
- Tak ada tempat penumpang yang nyaman untuk bisa menunggu kedatangan bus
- Jalan menuju kedalam Terminal Amplas sudah banyak lubang dan rusak
- Lampu penerangan di malam hari yang minim sehingga bisa memicu aksi kejahatan.